Identifikasi Senyawa Rhodamin B, Boraks dan Formalin pada Berbagai Makanan Basah di Kecamatan Kenjeran Surabaya

Penulis

  • Jonathan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Masfufatun Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Koresponden Author
  • Meilya Putri Syahida Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Ni Made Putri Pradnyandari Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Tikapa Muwawiyai Pigome Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Fehima Syachsiyat Alya Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Andini Risma Ayunda Dewi Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Muhammad Rozzan Prananda Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Nurma Fitri Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Mohammad Ali Izzudin Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Rachmawati Dwi Apriliyani Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis

Kata Kunci:

Boraks, Formalin, Rhodamin B, Rapid Tes

Abstrak

Latarbelakang: Penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak sesuai peruntukan dan melebihi batas maksimum residu (BMR) pada makanan merupakan masalah serius yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Boraks, formalin, dan Rhodamin B adalah beberapa bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan dalam industri pangan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya penggunaan bahan tambahan berbahaya pada makanan basah yang dijual di pasar kecamatan Kenjeran, Surabaya. Metode: merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada bulan Agustus 2024. Pengambilan sampel dilakukan  secara simple random sampling dengan kriteria produk makanan basah seperti frozen food, cilok, cimol, cireng, mie dan tahu yang dijual di lima penjual di daerah kecamatan Kenjeran Surabaya sebanyak 30 sampel. Tes keberadaan boraks, formalin dan rhodamine B dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan rapid test merk Labstest Reagen. Analisis dilakukan dengan menghitung persentase  yang mengandung boraks, formalin dan rhodamine B. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 30 sampel yang diuji mengandung boraks (100%),  4 sampel yang diuji mengandung formalin (13.3 %), dan tidak ada  sampel yang mengandung Rhodamin B (0%). Sampel yang mengandung boraks terdapat pada semua makanan basah. Kesimpulan: Masih terdapat zat bahan tambahan pangan yang berbahaya seperti boraks dan formalin pada berbagai jenis makanan basah yang dijual di wilayah Kenjeran Surabaya. Temuan ini mengindikasikan perlunya peningkatan kesadaran produsen dan penjual makanan tentang bahaya penggunaan bahan tambahan berbahaya serta upaya pengawasan yang lebih intensif dari pihak berwenang.

 

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Ardina Sari, S. (2014). Perbedaan Kadar Formalin pada Tahu yang Dijual di Pasar Pusat Kota dengan Pinggiran Kota Padang. In Jurnal Kesehatan Andalas (Vol. 3, Issue 3). http://jurnal.fk.unand.ac.id

BPOM. (2021). Laporan Tahunan. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Bps.Go.Id.

Fitri, M. A., Rahkadima, Y. T., Dhaniswara, T. K., A’yuni, Q., & Febriati, A. (2018). IDENTIFIKASI MAKANAN YANG MENGANDUNG BORAKS DENGAN MENGGUNAKAN KUNYIT DI DESA BULUSIDOKARE, KECAMATAN SIDOARJO, KABUPATEN SIDOARJO. In Journal of Science and Social Development (Vol. 1, Issue 1).

Info POM. (2014). Penggunaan Rhodamin B pada Kosmetik. Badan POM.

Mudzkirah I. (2016). Identifikasi Penggunaan Zat Pengawet Boraks Dan Formalin Pada Makanan Jajanan Di Kantin Uin Alauddin Makassar Tahun 2016.

Muharrami, L. K. (2015). ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA KRUPUK PULI DI KECAMATAN KAMAL. Jurnal Pena Sains, 2(2).

Muhfidah, S., Baharuddin, A., & Amelia, R. (2019). Penilaian Zat Pewarna Sintetis, Pemanis, dan Pengawet serta Perilaku siswa Terhadap pada Jajanan di Sekolah Dasar Kota Makassar. Higiene, 5(3).

Njatrijani, R. (2021). Law, Development & Justice Review Pengawasan Keamanan Pangan.

Praja D. I. (2015). Zat Aditif Makanan Manfaat Dan Bahayanya. Yogyakarta.

Shafira, S., Hutami, R., & Kurniawan, M. F. (2022). Identifikasi Kandungan Rhodamin B, Methanyl Yellow dan Escherichia coli pada Manisan Mangga Basah di Daerah Cirebon Identification of Rhodamine B, Methanyl Yellow and Escherichia coli in Wet Mango in Cirebon Area (Vol. 8, Issue 2).

Subhan, Arfi, F., & Ummah, A. (2019). UJI KUALITATIF ZAT PEWARNA SINTETIS PADA JAJANAN MAKANAN DAERAH KETAPANG KOTA BANDA ACEH. AMINA, 1(2).

Tiadeka, P., Solikhah, D. M., & Karimah, M. (2022). Identifikasi Kimia Serta Gambaran Pengetahuan Siswa Terhadap Boraks, Formalin dan Rhodamine-B Pada Jajanan Di SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 6(1), 80–93. https://doi.org/10.22487/ghidza.v6i1.487

Utomoa, D., & Kholifah, S. (2018). Uji Boraks dan Formalin pada Jajanan di Sekitar Universitas Yudharta Pasuruan. Jurnal Teknologi Pangan, 9(1), 10–19.

Wahyudi, J., Perencaan, B., Daerah, P., & Pati, K. (2017). 3 MENGENALI BAHAN TAMBAHAN PANGAN BERBAHAYA : ULASAN IDENTIFYING HAZARDOUS MATERIALS FOR FOOD ADDITIVE: A REVIEW. In Jurnal Litbang: Vol. XIII (Issue 1).

Widelia. (2018). IDENTIFICATION OF BORAKS CONTAINERS IN WET MI IN TRADITIONAL MARKET OF BENGKULU CITY.

.

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-30

Cara Mengutip

Identifikasi Senyawa Rhodamin B, Boraks dan Formalin pada Berbagai Makanan Basah di Kecamatan Kenjeran Surabaya. (2024). Prosiding Seminar Nasional Kusuma, 2(1), 383-392. https://journalng.uwks.ac.id/kusuma/article/view/391