Studi Keterkaitan Ukuran Ikan Asin dengan Tingkat Penggunaan Formalin sebagai Bahan Pengawet

Penulis

  • Freshinta Jellia Wibisono Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Koresponden Author https://orcid.org/0000-0001-9716-2230
  • Laili Dyah Sitaresmi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Rondius Solfaine Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Ady Kurnianto Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis
  • Ummi Rahayu Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Penulis

Kata Kunci:

Ikan Asin, Pengawet Makanan, Formalin

Abstrak

Latar belakang: Ikan asin merupakan produk perikanan yang populer di Indonesia dan sering digunakan sebagai bahan makanan sehari-hari. Untuk memperpanjang masa simpan, sering kali digunakan formalin sebagai pengawet. Penggunaan formalin dalam jumlah berlebih dapat membahayakan kesehatan konsumen. Tujuan: Mengetahui ada tidaknya hubungan antara ukuran ikan asin terhadap penggunaan formalin sebagai bahan pengawet. Metode: Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling, 100 ikan asin yang berasal dari 20 pedagang yang menjual ikan asin di Pasar Tradisional Kota Surabaya dan Pengujian formalin menggunakan uji kualitatif menggunakan tes kit formalin. Analisis data menggunakan analisis analitik chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan sebanyak 55% ikan asin yang dijual di pasar tradisional mengandung bahan pengawet formalin. Dari 100 ikan asin yang berukuran besar terdapat 72 ikan asin yang menggunakan bahan pengawet ikan asin, dan dari 100 ikan asin yang berukuran kecil, terdapat 44 ikan asin yang menggunakan formalin sebagai bahan pengawet. Berdasarkan hasil analisis Chi-Square yang menunjukkan nilai c2 hitung (7.29) lebih dari c2 tabel, sehingga H1diterima dan H0 ditolak, terdapat hubungan antara ukuran ikan asin dengan penggunaan formalin sebagai bahan pengawet. Nilai OR = 3, artinya penggunaan formalin pada ikan asin yang berukuran besar 3 kali lebih banyak daripada ikan asin ukuran kecil. Kesimpulan: Penggunaan formalin sebagai bahan pengawet ikan asin masih cukup tinggi, hal ini dapat membahayakan kesehatan bagi konsumen dan perlu dilakukan adanya edukasi ke produsen ikan asin terkait penggunaan bahan pengawet atau cara pengawetan yang sesuai.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Abdullah S. 2013. “Uji Kualitatif Kandungan Formalin Pada Ikan Asin yang Dijual di Pasar Sentral Kota Gorontalo”. Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo.

Chinabut, S., Limsuwan, C., Tonguthai, K., Pungkachonboon, T. 1987. "Toxic and Sublethal Effect of Formalin on Freshwater Fishes. NACA/WP/87/56. Network of Aquaculture Centres in Asia, Bangkok, Thailand.

Daintith, J. 2008, "Kamus Lengkap Kimia." Penerjemah: Suminar Achmadi, Erlangga, Jakarta.

Faiq H., Hastuti D., dan Sasongko L. A. 2012. “Analisis Pendapatan Budidaya Bandeng Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu Kota Semarang.” MEDIAGRO 72(1):72–85.

Fajri Y., Sukarso A. A., dan Rasmi D. A. Y. 2014. “Fermentasi Ikan Kembung (Rastrelliger Sp.) Dalam Pembuatan Peda Dengan Penambahan Bakteri Asam Laktat (BAL) Yang Terkandung Dalam Terasi Empang Pada Berbagai Konsentrasi Garam.” Jurnal Biologi Tropis 14(2). doi: 10.29303/jbt.v14i2.142.

Hasanah, S. I., Kurniawan, M. F., & Aminah, S. 2021. “Analisis kandungan formalin pada ikan asin di pasar tardisional Sukabumi serta hubungannya dengan pengetahuan penjual tentang formalin”. Jurnal Gipas, 5(2), 18-34.

Horwitz W., dan Latimer G. W. 2010. Official Methods of Analysis of AOAC Iinternational (18th ed.). Gaithersburg, Maryland, USA: AOAC International.

Kusumawati, F. dan Trisharyanti D. K. I. "Penetapan Kadar Formalin Yang Digunakan Sebagai Pengawet Dalam Bakmi Basah Di Pasar Wilayah Kota Surakarta." Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 5, No. 1, 2004: 131-140.

Lee Y., Lin C., Liu F., Huang T., Tsai Y. 2015. “Degradation of Histamine by Bacillus Polymyxa Isolated from Salted Fish Products.” doi: 10.1016/j.jfda.2015.02.003.

Matondang R. A., Rochima E., Kurniawati N. 2015. “Studi Kandungan Formalin Dan Zat Pemutih Pada Ikan Asin Di Beberapa Pasar Kota Bandung.” Jurnal Perikanan Dan Kelautan Unpad 6(2).

Purnama, M. W., Susilowati, P. E., & Kosnayani, A. S. 2023. “Identifikasi formalin pada ikan asin dan gambaran pengetahuan penjual tentang formalin di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya’. Nutrition Scientific Journal, 2(2), 42-50.

Sari, Y. I. P. 2019. ‘Identifikasi formalin pada ikan laut yang dijual di pasar antri cimahi’. Jurnal TEDC 11(2): 126-130.

Syahrizal. 2016. "Analisis Kuantitatif Formalin Pada Buah Impor Pada Swalayan di Kota Banda Aceh." Aceh Nutrition Journal 1 (2): 135.

WHO (World Health Organization). 2002. Formaldehid . Concise International Chemical Assessment Document 40. Geneva, Switzerland.

Widyaningsih T., dan Erni S. M. 2006. "Formalin". Surabaya: Trubus Agrisarana.

Yatri D., dan Dyah A.W. 2009. "Studi metode schiff untuk mendeteksi kadar formalin pada ikan bandeng laut (Chanos-chanos)." Jurnal Sain Veteriner 27.1.

Yulisa N., Asni E., dan Azrin M. 2013. “Uji Formalin Pada Ikan Asin Gurami Di Pasar Tradisional Pekanbaru.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-30

Cara Mengutip

Studi Keterkaitan Ukuran Ikan Asin dengan Tingkat Penggunaan Formalin sebagai Bahan Pengawet. (2024). Prosiding Seminar Nasional Kusuma, 2(1), 315-318. https://journalng.uwks.ac.id/kusuma/article/view/368